Hari Puisi Nasional

Hai, sudah lama, ya? Aku buka instagram dan ternyata hari ini, 28 April, adalah Hari Puisi Nasional. Oke, akan aku tuliskan sebuah puisi di sini untuk memperingati Hari Puisi Nasional. Puisi kali ini bercerita tentang kerinduan. Alfi rindu siapa? Hmm ... bisa siapa atau apa, ya. Puisi ini bisa diartikan ke berbagai hal sesuai dengan interpretasi masing-masing. Kalau menurut Alfi, arti puisi ini apa? Hahaha ... apa, ya? Yah, in a summary, I miss you.


Sudah Lama

Hai, sudah lama, ya?
Iya, sudah sangat lama
Sejak terakhir kali senja mencium samudra
Sejak terakhir kali angin merayu dedaunan
Sejak terakhir kali lilin menggoda malam
Sejak terakhir kali kerikil mencumbu aspal

Semua yang sudah sangat lama
Hanya menggenang dalam lamunan
Sudah kukuburkan dalam-dalam
Semua harapan dan luka yang pernah ada
Debu pun tak lagi tersisa
Sungguh
Semua itu tidak berarti apa-apa
Karena aku tidak apa-apa

Kata siapa?

Nyatanya sudah kukubur dalam-dalam
Tapi ia bersatu bersama nafas
Mengalir menuju jantungku
Terpompa hingga ke seluruh tubuh

Nyatanya aku tak pernah lupa
Lalu kau sapa
Kau bilang sudah lama
Tidak. Baru sebentar saja
Tak sedetikpun terasa lama
Karena aku tertinggal di sana
Kau yang lama
Aku tidak

Aku terlena pada keangkuhan
Kini aku mengaku pada keikhlasan
Terlalu sulit kugapai
Namun tak ingin kulepaskan
Sudah terlanjut bersenyawa
Bukankah aku cukup menerima?

Gerilya 241, 28 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sertifikat Akreditasi BAN-PT Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia

Perizinan Melakukan Penelitian Skripsi dari Universitas Indonesia ke Kabupaten Bantul

First Post, First Hello